Minggu lalu, kami sekeluarga memutuskan untuk bolos beberapa hari agar bisa berlibur menjelajahi sebagian kawasan South West ini, khususnya di sisi barat. Beberapa bulan lalu kami sudah melihat-lihat sisi timur kawasan ini ketika berlibur ke Albany, maupun ketika saya melakukan penelitian tentang penduduk Muslim di Katanning.
Sebenarnya ada long weekend mulai tanggal 21 sampai tanggal 25 Maret dalam rangka Easter. Tapi justru karena itulah saya memutuskan untuk berlibur minggu lalu, sebab saat long weekend nanti pastilah tujuan-tujuan wisata dan akomodasi akan penuh orang dan terlalu rame. Dari dulu saya cenderung memilih untuk berlibur di luar waktu-waktu libur publik (kecuali mudik lebaran) biar tidak terlalu hiruk-pikuk.
***
Rute hari pertama: Perth ke Pemberton.
Jarak kedua kota adalah 343 km. Jarak ini sebenarnya bisa ditempuh dalam waktu kira-kira 4 jam karena kami melewati banyak highway dengan kecepatan maksimal 110 km/jam. Namun karena kami berhenti di banyak tempat (termasuk Collie, Donnybrook dan Bridgetown), maka perjalanan yang dimulai di Perth jam 09:30 ini baru berakhir di Pemberton jam 19:00.
Baru beberapa menit keluar dari Perth, di Armadale kami melihat sebuah farm yang penuh dengan kangguru. Meski bertahun-tahun di Australia, saya tak pernah melihat kangguru sebanyak ini. Maka kami putuskan untuk berhenti sejenak di tempat yang tak jauh dari pertigaan Albany Highway dan South Western Highway ini.
Dari sini kami lanjutkan perjalanan melalui kota-kota kecil seperti Keysbrook dan Pinjarra. Setelah perjalanan selama kira-kira satu jam lebih sedikit, kami berhenti di Waroona, sebuah kota yang terletak sekitar 110 km di seletan Perth, untuk makan siang agak awal sebab anak-anak kelihatannya sudah keburu ngantuk.
Usai makan siang kami masuk lagi ke South Western Hwy dan melanjutkan perjalanan ke Collie. Di Collie kami berhenti di Wellington Dam yang merupakan bagian dari Wellington National Park. Sayang sedang ada proyek perbaikan di dam ini, sehingga tak seluruh bagiannya bisa kami jelajahi.
Dalam perjalanan dari Collie ke Pemberton, kami berhenti lagi di tepi Blackwood River di Bridgetown. Blackwood River adalah sungai terpanjang di South West, membentang sepanjang 270 km hingga ke Flinders Bay di Augusta. Jam 6 sore lewat, baru kami santai bergerak lagi ke arah Pemberton.
[Foto-foto hari pertama bisa dilihat di sini].
***
Rute hari kedua: Pemberton ke Busselton, dengan jarak 143 km.
Pagi hingga siang kami jalan di sekitar Pemberton. Objek wisata utama di kota ini adalah Karri Forest, hutan pohon eukaliptus yang tinggi-tinggi menjulang. Hutan terdekat dengan Pemberton adalah Gloucester National Park, tak jauh dari tempat kami bermalam di Pemberton Caravan Park. Di taman nasional ini terdapat Gloucester Tree, pohon setinggi 61 m yang ditanam tahun 1946 dan namanya diambil dari Duke of Gloucester. Pohon ini memiliki 300 anak tangga, dan kalau mau kita bisa memanjatnya. Tapi saya memilih untuk memotretnya saja, dan menyimpan tenaga untuk nyetir ketimbang untuk memanjat pohon ini. Oya, kalau anda pecinta burung, anda pasti akan sangat menikmati tempat ini.
Objek wisata lain yang juga tak boleh dilewatkan di Pemberton adalah Beedelup lake yang bisa diakses dari Karri Valley Resort. Danau ini berada di tengah hutan eukaliptus yang cukup rimbun, dan sangat menyenangkan untuk dijadikan tempat beristirahat atau menyepi.
Dari Pemberton kami melanjutkan perjalanan ke Nannup, sebuah kota kecil di tengah-tengah antara Pemberton dan Busselton. Tak banyak yang bisa dilihat di kota berpenduduk tak sampai 600 orang ini. Jalan utama di Nannup cuma membentang sekitar 2 km lebih sedikit. Padahal senja harinya, kita akan melihat Busselton Jetty yang panjangnya 2 km. Seluruh kota Nannup bisa diletakkan di kanan-kiri dermaga ini.
[Foto-foto hari kedua bisa dilihat di sini].
***
Rute hari ketiga: Busselton - Margaret River - Augusta - Yallingup - Busselton.
Pada hari ketiga kami berjalan melingkar dari Busselton ke area ‘pedalaman’ sekitar Margaret River, ke kota pelabuhan Augusta, lalu balik lagi ke arah utara melalui pesisir Indian Ocean melewati beberapa kawasan gua dan pantai.
Pagi itu mulanya anak-anak agak sulit diajak berangkat dari Peppermint Park, sebab sejak kemarin mereka sudah berencana untuk berenang pagi-pagi di tempat kami bermalam ini. Untungnya, pagi itu gerimis turun, sehingga ada alasan untuk melarang mereka berenang dan segera bersiap-siap di mobil untuk berangkat ke Margaret River.
Busselton ke Margaret River cuma berjarak 47 km. Melalui Bussel Hwy, jarak ini bisa ditempuh sekitar 30an menit. Margaret River adalah kota berbukit dan berlembah yang sangat indah. Pagi itu, suasana pohon dan jalanan yang basah karena gerimis membuat saya merindukan Kaliurang
Objek wisata utama di Margaret River adalah ladang anggur dan winery, yang menyediakan wine untuk dicoba secara gratis (selain yang untuk dibeli). Kami mampir di beberapa winery untuk melihat-lihat lembah ladang anggur yang indah-indah itu. Selain winery, chocolate factory dan fudge factory di kota ini juga penting untuk dikunjungi. Tapi hari itu kami cuma mampir di Fudge Factory, sebab Chocolate Factory-nya sama seperti yang ada di Swan Valley dan sudah beberapa kali kami datangi.
45 km di selatan Margaret River adalah tujuan kami berikutnya, kota pelabuhan Augusta. Di sini terdapat kawasan pantai yang sangat indah, dan Leeuwin Lighthouse yang merupakan objek wisata utamanya. Sayang siang itu agak mendung, sehingga foto-foto yang diambil di pantai selalu penuh dengan lukisan awan, yang terkadang agak kelabu.
Dari Augusta, kami belok ke arah barat dan kemudian ke utara menyusuri Caves Road. Di sepanjang jalan ini terdapat beberapa gua dan pantai yang juga terkenal sebagai tujuan wisata. Di antara beberapa gua yang ada di sana, kami memilih untuk melihat yang terbesar, yakni Mammoth Cave. Perlu waktu sekitar 1 jam untuk menelusuri gua besar yang penuh dengan fosil hewan purba serta stalaktit dan stalakmit ini. “Guide” yang mengantar ke dalam gua adalah seperangkat MP3 self-guiding audio system yang menjelaskan isi gua ini pada setiap pengunjung lewat headphones.
Rampung bergelap-gelap dalam gua, kami bergerak lagi ke arah utara. Sore hari kami berhenti di Yallingup, sebuah pantai berangin yang sangat digemari peselancar. Pantai yang langsung bersanding dengan area bebukitan ini sungguh indah. Di sini ada satu lokasi yang berada di puncak sebuah tebing kecil, dimana kita bisa melihat keindahan pantai dan bukit-nya dari sudut yang sangat strategis.
Melihat air laut sejak siang tadi, anak-anak mulai lagi menagih hutang berenang. Karena itu kami kami lalu meluncur lagi ke Meelup beach di Dunsborough karena di sana ada kawasan pantai landai yang nyaman dan aman untuk berenang anak-anak — walaupun pemandangan alamnya tidak terlalu indah dibandingkan pantai di Augusta dan Yallingup.
Saat maghrib, ketika perut sudah lapar usai berenang di pantai, kami pulang ke Busselton setelah mempir sebentar membeli sosis untuk barbecue malam itu.
[Foto-foto hari ketiga bisa dilihat di sini].
***
Hari keempat: Busselton - Bunbury - Mandurah - Rongkingham - home!
Pagi-pagi di hari terakhir, kami baru nyadar bahwa justru kota Busselton belum banyak kami lihat. Dua malam di sini, rasanya cuma seperti numpang tidur. Karena itu diputuskanlah bahwa pagi-pagi kami akan mulai perjalanan di Busselton, dan nanti menjelang makan siang baru bergerak ke utara ke arah Bunbury.
Pusat kota Busselton berada tak jauh dari pantai dengan dermaga panjang yang saya ceritakan di atas. Dibandingkan dengan Pemberton, kota ini jauh lebih besar dan lebih berkesan modern. Sebenarnya ada train yang melintas dari kota hingga ke ujung Busselton Jetty. Sayangnya beberapa bagian dermaga ini sedang diperbaiki sehingga train ini tak beroperasi. Maka kami puas-puaskan saja berjalan di seputar pantai.
Menjelang siang, kami mulai perjalanan ke Bunbury yang terletak 50an km di arah utara.
Bunbury adalah kota besar yang sudah mirip-mirip dengan Perth, bahkan di beberapa bagian tampak lebih modern karena memang baru-baru dibangun. Pantai tentu saja adalah andalan wisata kota ini. Di salah satu bagian kota ini terdapat lighthouse yang terlihat sangat berbeda dari yang ada di Augusta. Yang di Bunbury ini lebih tersimak seperti roket ketimbang lighthouse. Tak jauh dari lighthouse ini, kita bisa naik ke Rotary Lookout Tower di Marlston Hill, dan memandang seluruh kota Bunbury dari ketinggian.
Dari Bunburry, perjalanan kami lanjutkan ke Mandurah, 100an km ke arah utara. Kami sampai di Mandurah sekitar jam 4 sore. Anak-anak minta berenang lagi lagi di pantai, namun jam 4 sore di musim gugur matahari masih bersinar garang seperti jam 2 siang di Indonesia. Ashar masih setengah jam lagi. Setelah berputar-putar beberapa waktu, kami berhenti di Mandjar Bay dan istirahat di sana. Tak lama kemudian saya rebahan di atas rumput diteduhi pohon cemara, dan angin pantai yang semilir membuai dengan sangat cepat hingga saya tertidur…
Saya baru bangun jam 6 lewat, karena teriakan anak-anak yang bermain di playground. Matahari musim gugur baru akan tenggelam kira-kira 45 menit lagi. Miming menawarkan untuk jalan ke ke arah Perth, dan berhenti Rockingham agar anak-anak bisa berenang di pantai.
Rockingham terletak kira-kira 25 km dari Mandurah, dengan garis pantai yang cukup panjang dari selatan ke utara kota. Di sini terdapat Pinguin Island, tapi sore itu sudah sangat nanggung untuk menyeberang ke sana. Keinginan anak-anak untuk berenang juga tak bisa terlaksana karena sampai di Rockingham matahari sudah hamppir terbenam. Akhirnya kami nikmati saja keindahan maghrib di kota ini dan kemudian kembali ke Perth, kira-kira 45 menit perjalanan dari sini.
Usai sudah liburan, dan besok pagi rutinitas sudah menunggu…
[Foto-foto hari terakhir bisa dilihat di sini].
...baca selengkapnya
0 Comments:
Post a Comment
Kontemplasi